-->
M Mustafa
M Mustafa Saya hanya orang biasa yang selalu menyemangati diri "Jangan Lelah Untuk Berusaha Sampai Kegagalan Pun Akan Menyerah Pada Semangat Mu"

Semua Orang Memiliki Kemampuan Akuntan

Tidak ada komentar

Bismillahirrahmanirrahim, Semua Orang Memiliki Kemampuan Akuntan merupakan pernyataan saya secara pribadi. Apa benar pernyataan saya tersebut, ataukah ini hanya sebuah pernyataan yang mengada-ada tanpa dasar.

Baiklah, mari kita kenali dulu apa itu akuntan. Akuntan adalah sebuah profesi yang tugasnya adalah melakukan pencatatan dan pembuatan Laporan Keuangan. Sedangkan jika melihat dari padanan kata atau sinonim kata dari akuntansi adalah sebagai berikut :

Akuntansi = Pencatatan Keuangan
Akuntansi = Pembuakuan

Setiap orang bisa melakukan pencatatan keuangan, apa saya salah ..?
Setiap orang bisa melakukan pembukuan / atau pencatatan transaksi keuangan, apa saya salah ?

Akuntansi dasar Semua Orang Memiliki Kemampuan Akuntan
Sehingga apa yang saya sampaikan bahwa Semua Orang Memiliki Kemampuan Akuntan memiliki dasar yang kuat. Terus apa masalahnya, kenapa orang begitu banyak yang bertanya tentang akuntansi dan mengatakan tak mengerti tentang akuntansi.

Bukankah penyataan itu menyatakan saya tidak tau membukukan, saya tidak tau mencatat transaksi keuangan, saya pikir ini adalah sebuah kekeliruan. Sekarang saya mau bertanya pada anda.

Anda punya uang 10 juta yang mau di buat usaha, pertanyaan saya, uang sepuluh juta itu di sebut apa ? Saya yakin anda akan menyebutnya modal usaha, dan saya akan bertanya lagi pada anda, modal usaha anda yang 10 juta itu berupa apa, maka saya yakin anda akan kembali menjawab uang tunai (cash).

Berarti pencatatannya

Uang tunai = Cash = Kas Rp. 10.000.000 dan
Modal Usaha = Rp. 10.000.000

Artinya secara logika anda telah mengerti tentang pembukuan dan transaksi keuangan. Tetapi anda belum paham cara mencatatnya dengan benar.

Yang penting yang harus anda ketahui bahwa yang namanya akuntansi itu adalah sebuah proses pencatatan dengan hukum keseimbangan berdasarkan alur tertentu, orang akuntansi akan menyebutnya siklus atau kaidah. Melihat hal di atas, maka bagaimana anda mencatatnya.

Saya yakin bakal seperti ini anda mencatatnya :

Saat membuat bangunan warung kecil

Modal ....................... Rp. 10.000.000
Beli Bahan Bangunan .............................Rp. 1.000.000
Gaji Tukang ......................................... Rp.    200.000
Biaya Konsumsi Tukang ........................ Rp.      50.000
Sisa Modal ...................................................................... Rp. 8.750.000

Apa saya salah ?

Anda mencatat sudah benar, tapi salah jika menyatakan ini adalah proses dari kegiatan akuntansi secara penuh, ini adalah kegiatan pencatan keuangan saja, dan ini terlihat pada perkiraan BUKU BESAR KAS. Artinya, anda telah menjalani proses akuntansi tanpa sadar namun tidak lengkap.

Mari kita buat pencatatan di atas berdasarkan kaidah akuntansi pemahaman anda (Sesuai di atas)

Modal = 8.750.000
Bangunan = 1.250.000

Dan jika ini di catat dalam proses akuntansi akan tampak seperti ini

======DEBET================KREDIT=============
Kas : 10.000.000                |   Bangunan : 1.250.000
                                         |    Modal : 8.750.000
Hal diatas memang simbang antara debet kredit tetapi saya tekankan itu SALAH !

Logikanya Benar, Yang ada buat membangun adalah modal anda, tetapi yang anda gunakan membayar adalah uang Cash (KAS), Jadi seharusnya yang di kurangi itu adalah uang Kas sisa 8.750.000 dan Bagunan 1.250.000.

=============================================
Kas : 8.750.000                                  |   Modal : 10.000.000
Bangunan : 1.250.000

Bukankah Bangunan tersebut adalah juga Modal Usaha anda?

Saya katakan bahwa proses akuntansi adalah proses seimbang dengan cara benar, atau proses ada sebab ada akibat. Yang penting untuk di ketahui dari kegiatan akuntansi itu sendiri adalah bagaimanakah alur akuntansi itu supaya terlihat seimbang sesuai alur akuntansi yang benar, bukan sekedar Seimbang SAJA.

Pasti anda kembali bertanya, mengapa Bangunan kok nilainya berbeda dengan pembayaran sesuai transaksi, kenapa bangunan tidah hanya bahan bangunan, dan kenapa biaya tidak dimasukkan biaya, seperti Biaya Konsumsi dan Biaya Gaji Tukang.

Ini juga ada hal yang jelas yang perlu untuk diketahui !
Saya akan bertanya pada anda, Apa Bahan bangunan sudah bisa di sebut bangunan ?, tentu tidak, harus di bangun dengan menggaji tukang dan biaya lainnya. Makanya semua hal yang sangkutannya adalah untuk bangunan di jadikan nilai bangunan.

Kalo gini saya pusing dan berenti tuk memahami akuntansi, ternyata ribet !

Sebenarnya persoalan seperti ini anda akan anggap sulit padahal sangat mudah sekali untuk di pahami. Jika anda seorang pengusaha tetapi tidak tau cara membaca laporan keuangan kecuali membaca neraca dan tau nilai aset, utang, modal dan keuntungan/kerugian, maka anda akan menjadi pengusaha yang pincang dan akan sulit mengontrol usaha anda utamanya masalah keuangan.

Teruslah mampir ke blog ini untuk mengetahui dan belajar akuntasi secara mendasar, dan kami coba memaparkan secara dasar utama, atau paling dasar sekali yaitu tentang LOGIKA keuangan Atau Logika Akuntansi !

M Mustafa
M Mustafa Saya hanya orang biasa yang selalu menyemangati diri "Jangan Lelah Untuk Berusaha Sampai Kegagalan Pun Akan Menyerah Pada Semangat Mu"

Komentar