-->
M Mustafa
M Mustafa Saya hanya orang biasa yang selalu menyemangati diri "Jangan Lelah Untuk Berusaha Sampai Kegagalan Pun Akan Menyerah Pada Semangat Mu"

Awal Ketika Aku Belajar Sholat

Tidak ada komentar

Berita akhir-akhir ini mendorong ku membuat tulisan ini, sebagai bentuk protes atas berita itu. Berita yang mengatakan bahwa "Pendidikan Agama Akan Hapus Dari Sekolah/Kurikulum". Terus terang saja saya yang telah menjadi seorang bapak sangat tidak setuju akan hal tersebut.

Awal saya belajar gerakan sholat dan bacaannya adalah pada kelas 3 sekolah dasar. Saya masih ingat dengan sangat jelas bagaimana kami di ajar sholat kala itu dan itu merupakan point terpenting dalam penilaian pendidikan agama. Tidak bisa sholat dan tidak tau bacaannya, maka siap-siaplah untuk mendapatkan nilai merah.

Praktek di mulai beberapa siswa yang di bagi dalam beberapa pertemuan. Karena tentu saja, tidak mungkin untuk bisa semua siswa praktek dalam satu waktu mata pelajaran agama walau jumlah kami hanya ada 12 siswa saja.

Dan saya pun pertama kali praktek sholat dalam hidup saya sesuai bacaan sholat yang sebenarnya. Sholat di praktekkan sesuai jumlah rakaat. Guru tidak memberikan petunjuk bahwa kita akan praktek sholat apa waktu memberi tugas hapalan bacaannya. Sehingga semua siswa wajib menghapal tiap niat sholat karena jangan sampai jika hanya hapal satu niat sholat lalu bukan itu yang di dapatkan tentunya akan sangat memalukan.

Saya kurang ingat waktu itu dapat praktek sholat apa namun satu yang jadi kekurangan dan kesaalahan saya kala itu dan saya sangat ingat. Kesalahan saya adalah waktu bangun dari rukuk seharusnya membaca "Samiallahu Liman Hamida" saya malah membaca "Allahu Akbar". Dan sebagai konsekwensinya saya mendapat nilai yang kurang memuaskan hanya karena satu kesalahan. Karena memang begitu pentingnya sholat sehingga tidak boleh salah sedikit pun dalam gerakan dan bacaannya. Itulah pertama kali saya sholat dengan bacaan yang benar.

Memasuki kelas 4, praktek selanjutnya adalah sholat berjamaah. Dan prakeknya bukan di sekolah tapi di Masjid langsung bersama masyarakat. Kemudian praktek bersama teman-teman sekolah dalam rangka penilaian dilakukan terpisah. Siapa sangka bahwa kegiatan ini membuat teman-teman gemar ke masjid untuk sholat, selain untuk ibadah juga untuk memperkuat hapalan bacaan sholat mereka agar tidak mudah lupa.

Inilah yang menjadi dasar pengetahuan tentang praktek sholat yang hingga kini menjadi bekal kami dalam beribadah.

Menanggapi berita tentang akan di hapusnya pendidikan agama di sekolah membuat saya sedikit miris, entah apa yang ada dalam benak si penggagas ide Syaitan tersebut. Siapa penggagasnya, sungguh luar biasa cerdas otaknya hingga pemikirannya lewat. Semoga Allah menjaga generasi kami hingga mereka tidak lupa siapa Tuhannya.

Aku belajar sholat di sekolah, dari pendidikan agama, bukan dari pesantren, bukan dari majelis-majelis, bukan dari rumah, tapi dari sekolah

M Mustafa
M Mustafa Saya hanya orang biasa yang selalu menyemangati diri "Jangan Lelah Untuk Berusaha Sampai Kegagalan Pun Akan Menyerah Pada Semangat Mu"

Komentar