Cahaya dalam kamar itu telah dipadamkan
Semua ruang pun langsung diselimuti kegelapan
hanya satu kata yang kini kuharapkan
merebahkan tubuh lelah ku di pembaringan
Kucoba menutup mata dalam-dalam
Berharap segera terlelap diatas buaian
Menyongsong mimpi indah jiwa kedamaian
beselimut keheningan alam dan suara malam
Mungkin tubuh ku bisa diatur untuk diam
Tapi tidak dengan fikiran ku yang terus melayang
Mungkin gerakan ku bisa di damaikan
Tapi tidak dengan jiwa ku yang ada dalam tekanan
Saat mata mulai ku pejamkan
Dan tubuhku mulai santai dalam kenikmatan
Bayangan beban kehidupan malah mulai bermunculan
memaksa otakku untuk terus bekerja siang dan malam
Inilah puncak penderitaan tertinggi seorang Tahanan
Tahanan yang berada dalam penjara pernikahan
Sebagai kepala keluarga dengan tuntutan pertanggung jawaban
Atas kelangsungan keluarga dimasa sekarang dan yang akan datang
Tidak ada jalan untuk lari dari kenyataan
Ikrar ku di depan penghulu telah ku jatuhkan
Tanda bahwa aku mampu memikul segala beban
Dengan bersumpah atas nama Tuhan
Aku tidak boleh kalah dengan keadaan
Aku tidak mau menyerah dalam ketidak berdayaan
Aku tidak sudi tenggelam dalam kegagalan
Apalagi sampai dihinakan dan dinistakan
Aku akan terus berusaha sampai titik penghabisan
Aku akan tunjukkan sebuah hasil besar sebagai pembuktian
Bahwa aku seorang suami yang penuh perhatian
Dan seorang ayah yang tidak pernah berhenti berjuang
Mungkin tubuhku terlelap di atas ranjang
Tapi jiwa ku terus melayang mencari jalan
Mungkin aku terlihat tidak perhatian
Namun fikiranku telah merancang masa depan yang akan datang