-->
M Mustafa
M Mustafa Saya hanya orang biasa yang selalu menyemangati diri "Jangan Lelah Untuk Berusaha Sampai Kegagalan Pun Akan Menyerah Pada Semangat Mu"

Membahagiakan Keluarga Itu Tidak Harus Mahal

Tidak ada komentar

Akhir pekan adalah hari dimana kita menghabiskan waktu untuk bersantai bersama keluarga?. tetapi banyak yang tidak memanfaatkan akhir pekan mereka bersama keluarga dan lebih memilih untuk keluar rumah menghabiskan akhir pekannya sendiri atau bersama teman-temannya.

Padahal, akhir pekan adalah hari yang seharusnya menjadi moment bahagia dimana semua keluarga bisa berkumpul bersama dan membagi kebahagiaan, Baik itu berkumpul dirumah atau berkunjung kesuatu tempat.

Seperti saya dan keluarga yang berakhir pekan di sebuah dermaga yang juga merupakan daerah wisata hutan mangrove. Tidak ada biaya masuk, tidak ada biaya parkir dan tidak ada penjaja makanan.

Ya, kami hanya keluar biaya bensin untuk menuju lokasi tersebut, hanya itu.

Makanya saya berani membuat title artikel "membahagiakan keluarga itu tidak harus mahal". Dengan modal bensin Rp 15 ribu sudah bisa sampai ke lokasi wisata terdekat dan membuat anak dan istri bahagia.

Beberapa alasan orang untuk tidak menggunakan akhir pekan mereka untuk bersantai dengan keluarga karena persoalan-persoalan sepele. Gensi lah, malulah, sibuk dengan hp lah dan berbagai alasan lainnya yang sama sekali bukan sebuah hambatan untuk menikmati akhir pekan bersama keluarga.

Tips membahagiakan keluarga tidak harus mahal di akhir pekan

Ada beberapa tips yang mungkin berguna bagi kalian semua yang memiliki keluarga dan punya waktu luang diakhir pekan tapi tidak pernah memanfaatkannya.

1. Ajak keluarga untuk berlibur


Berlibur tidak perlu mahal, cari tempat berlibur atau berwisata yang paling dekat dengan rumah bahkan kalau ada yang gratis, itu juga bisa jadi pilihan.

Saya yakin bahwa disetiap daerah memiliki tempat wisata yang cukup keren walau mungkin tidak terlalu terkenal. Nah manfaatkan waktu akhir pekan mu bersama keluarga di tempat wisata tersebut.

Jangan baru mau berwisata kalau tempatnya harus terkenal, biaya masuknya mahal, karena itu bukan berwisata namanya tapi orang yang lagi jaga gensi.

Berapa banyak orang yang tidak berwisata dan menikmati akhir pekannya hanya karena faktor gensi tersebut, padahal menikmati akhir pekan itu adalah menikmati waktu santai, dan masalah soal tempat berlibur itu urusan kedua.

Nah, bila kamu berwisata di sekitar tempat kamu yang tidak terkenal, maka kamu bisa membagikan foto-foto wisata kamu di akun sosial media. Bisa jadi sarana promosi tempat tersebut secara tidak sadar oleh kamu.

Tidak usah dengarkan mereka yang suka nyinyir aneh, ya katanya wisata tapi kok cuman di ujung kampung, tidak usah peduli, tujuan berwisata adalah menikmati waktu bersama keluarga bukan menyiksa diri dengan biaya wisata yang mahal.

2. Bawa keperluan yang dibutuhkan


Karena tempatnya adalah tempat gratis, bahkan lokasinya dalam kampung kita sendiri dan dekat dengan tempat tinggal kita, tentu tau kondisinya bagaimana dan apa yang bisa dinikmati di tempat tersebut bersama keluarga.

Seperti kemarin saat saya bersama anak dan Istri ke tempat wisata hutan mangrove, saya tau bahwa disana tidak ada penjual makanan ringan, yang ada hanya dermaga panjang menjorong ke tengah laut, jadi saya inisiatif untuk membawa pancing dan umpan.

Sama seperti bila tempat wisata sekitar kamu adalah air terjun dan hutan yang tidak ada hiburan lain selain berenang, cobalah bawa baju ganti dan alat pelampung atau paling tidak bawa makanan untuk dinikmati bersama keluarga.

Bahkan bila ada waktu luang, bawa ikan dan jagung lalu bakar-bakar di lokasi wisata tersebut. Tenang, kamu tidak akan di tegur kok karena tidak ada yang jaga dan kamu juga orang sekitar.


Intinya kita benar-benar bisa menikmati akhir pekan bersama keluarga dengan berbagai kegiatan menarik yang menyenangkan.

3.Ajarkan keluarga untuk membuang gensi


Gensi adalah satu penyakit hati yang paling merugikan diri sendiri. Banyak orang tak bisa membedakan antara gensi dan kurang malu. Biasanya mereka menyamakan antara gensi dan kurang malu sebagai satu padanan kata dan bahasa.

Misalnya ada seseraong yang di ajak ke suatu tempat wisata sekitar desa atau berada di desanya sendiri. Tapi ia menolak dan mengatakan bahwa ia malu atau merasa sudah biasa baginya, masa wisata di desa sendiri.

Padahal dirinya dalam 1 tahun belum tentu ia mengunjungi tempat wisata yang ada di desa nya sendiri, padahal jaraknya dekat namun tidak pernah tau bagaimana tempat tersebut dikarenanakan rasa gensi.

Atau seseorang yang mengatakan kalau mau wisata atau berlibur itu harus tempatnya yang jauh, yang keren dan terkenal. Biar bisa di bagikan di media sosial untuk pamer, nah itu gensi.

Padahal pernah tidak kamu ketemu tempat wisata yang lokasinya jauh, biaya trasportnya mahal, masuknya bayar lagi yang suasananya sama persis dengan kampung halaman kamu sendiri. Bedanya, kalau kampung kamu itu ya bukan tempat wisata terkenal sedangkan yang kamu kunjungi itu terkenal.

Kalau saya sih sering ketemu dengan tempat wisata seperti itu apalagi tempat wisata permandian air terjun. Dimana suasananya sama persis dengan tempat tinggal ibu mertua saya bahkan susananya lebih asri, airnya lebih jernih dan pastinya lebih bebas polusi.

Saya selalu mengajarkan kepada keluarga saya, yang menjadi prioritas itu bukan nama terkenal, bukan biaya yang harus mahal untuk bisa di hargai di sosial media ketika share akun foto-foto wisata.

Tetapi yang terpenting adalah suasana hati kita saat mengambil foto tersebut, bahagiakah atau tidak ?, jadi jangan pernah mengedepankan gensi harus ini harus itu, harus mahal harus terkenal, yang penting kita bahagia dan bisa melepas lelah bekerja selama 6 hari dengan bersantai dan berkumpul bersama.

4. Puasalah dari smartphone

Biasanya puasa itu dari makanan, tapi ini dari smartphone. Saat ini banyak orang yang sepertinya tidak bisa hidup tanpa smartphone. Bisa dikatakan dari bangun tidur hingga tidur yang dilihatnya hnya smartphone.

Ini adalah kebiasaan buruk, yang sepertinya sudah menjadi budaya baru di era teknologi saat ini. Nah sebaiknya saat akhir pekan, mulailah untuk sehari saja tidak menyentuh smartphone. Paling tidak menggunakan smartphone saat penting-penting saja.

Misalnya saat ada panggilan telepon, kalau chat tinggal balas sekali atau dua kali saja. Demikian juga mengakses sosial media cukup saat membuat status upload foto lagi wisata saja.

Selebihnya, simpan smartphone kamu dan berinteraksilah dengan anggota keluarga kamu. Kamu harus bisa menggunakan sehari saja waktu mu dalam sepekan untuk tidak memakai smartphone. Cukuplah 6 hari kamu beraktifitas dan selalu bersentuhan dengan smartphone namun khusus akhir pekan, tinggalkan smartphone.

Buat apa kamu berbicara dengan orang nan jauh disana tetapi kamu cuek dengan orang di sekitar kamu.

Sebagai penutup, bahwa membahagiakan keluarga itu tidak harus mahal, yang mahal itu gensi, yang susah itu ego, dan yang sibuk itu adalah dunia maya.

Tinggalkan semua hal negatif dalam diri dan mulailah untuk selalu membangun hubungan baik bersama anggota keluarga.

Berwisata tidak harus mahal, tidah harus jauh, tidak harus terkenal, tapi yang terpenting adalah bagaimana cara menikmati akhir pekan, cara memikmati waktu yang berkualitas bersama keluarga.

M Mustafa
M Mustafa Saya hanya orang biasa yang selalu menyemangati diri "Jangan Lelah Untuk Berusaha Sampai Kegagalan Pun Akan Menyerah Pada Semangat Mu"

Komentar